Pages

Kamis, 06 Januari 2011

Objek Wisata di Jawa Barat

Obyek Wisata Daerah Jawa Barat

Kawasan Puncak

Setiap liburan akhir pekan banyak orang Jakarta pergi menuju ke daerah peristirahatan yang berada di lereng Gunung Pangrango atau yang populer disebut sebagai kawasan Puncak. Sebagian wisatawan itu ada yang menginap di berbagai hotel dan vila yang banyak tersedia di tempat ini.

Sebenarnya apa yang dimaksudkan sebagai Kawasan Puncak adalah dimulai sekitar 10 km dari Bogor atau tepatnya dari Ciawi kemudian terus mendaki melalui Cibogo, Cipayung, Cisarua, Puncak Pass hingga ke Cipanas.

Sepanjang jalur jalan ini, mulai dari Ciawi hingga ke Cipanas. berderet-deret hotel, vila, restauran, toko, penjual sayur dan buah dan bahkan berbagai kompleks rumah peristirahatan. Puncak Pass adalah titik tertinggi sepanjang jalur ini dengan ketinggian 1.900 m dari permukaan laut.

Kawasan puncak yang memiliki pemandangan indah dan udara segar ini merupakan kawasan wisata pegunungan yang berkembang dengan sangat cepat. Kawasan wisata ini menampung kedatangan orang-orang Jakarta berlibur.

Untuk mencapai kawasan Puncak wisatawan dapat menumpang bus dari terminal Kampung Rambutan menuju "Bandung  yang akan menurunkan penumpang dimana saja yang diinginkan di sepanjang dari Ciawi  hingga ke  Cipanas.  Puncak juga dapat dicapai dengan kendaraan umum yang banyak tersedia di Bogor.

Taman Safari Indonesia
 berada di kawasan Puncak. Berbagai hewan dengan tingkahnya yang lucu dapat disaksikan di tempat ini. Taman Safari Idonesia berlokasi di wilayah Cisarua yang berada sekitar 20 km dari Bogor.

Taman Safari memiliki kawasan terbuka dimana hewan-hewan buas seperti singa dan harimau serta hewan-hewan lainnya berkeliaran dengan bebas sebagaimana mereka hidup di alam asli mereka. Para pengunjung dapat bersafari membawa kendaraan mereka langsung memasuki kawasan hutan dan melihat hewan-hewan yang tidak merasa terganggu dengan kedatangan pengunjung.

Selain Taman Safari, di wilayah Cisarua ini juga terdapat Curug Cilember yang merupakan kawasan wisata yang memiliki air terjun yang dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 30 menit.

Perkebunan Teh Gunung Mas 
memiliki kawasan lahan yang cukup luas, kawasan kebun teh ini menghampar bagaikan karpet hijau yang menutupi lereng-lereng pegunungan di kawasan puncak. Wisatawan dapat berjalan-jalan di perkebunan teh, mengunjungi pabrik teh yang terletak beberapa kilometer dan jalan raya.

Pihak pengelola perkebunan menganggap bisnis pariwisata sama pentingnya dengan bisnis teh, maka penginapan pun dibangun di kawasan perkebunan teh ini.
 
Masjid Atta'awun selalu ramai dikunjungi wisatawan Muslim untuk melaksanakan shalat dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Masjid yang memiliki menara dan sebuah kubah utama serta beberapa kubah kecil ini terletak di ketinggian tebing bersebelahan dengan kebun teh. Masjid yang cantik ini memiliki mimbar yang megah terbuat dari ukiran kayu serta dinding kaca yang menampilkan panorama perkebunan teh. 

Telaga Warna adalah sebuah danau kecil yang permukaannya memiliki banyak warna, namun diperlukan cahaya matahari untuk membuat danau ini berwarna. Letaknya di kawasan Puncak Pass dan tidak jauh dari restoran Rindu Alam yang banyak dikunjungi wisatawan sekaligus untuk menikmati panorama yang indah.

Cibodas, melewati Puncak Pass, terdapat Kebun Raya Cibodas, Cianjur Kebun Raya Cibodas yang merupakan kawasan hutan tropis di lereng Gunung Pangrango dan Gunung Gede. Taman seluas 80 hektar ini pertama kali ditanam dengan berbagai tanaman tropis pada tahun 1860.

Kawasan ini memiliki pemandangan yang cukup indah dan sangat menyenangkan untuk berjalan-jalan di kebun ini. Setiap liburan akhir pekan belasan bus yang mengangkut pengunjung memasuki kawasan taman nasional ini. Kebun Raya ini terletak beberapa kilometer di sebelah barat panas, jarak dari jalan utama hingga mencapai pintu gerbang Kebun Raya adalah 5 km.

Pintu gerbang Kebun Raya Cibodas
 juga menjadi pintu gerbang menuju ke Taman Nasional Gede Pangrango untuk selanjutnya melakukan pendakian ke puncak Gunung Gede setinggi 2.958 m. Dari puncak gunung ini jika cuaca cerah- kita akan dapat melihat pemandangan yang indah hingga ke Jakarta. Cirebon dan bahkan Pelabuhanratu di kawasan pantai selatan.

Sebelum melakukan pendakian, pengunjung harus melapor ke kantor PHPA yang terletak di dekat pintu gerbang kebun raya. Disini pendaki dapat bertanya mengenai hal-hal yang perlu diketahui selama pendakian dan meminta brosur mengenai taman nasional ini. Kawasan hutan pegunungan memiliki koleksi aneka burung termasuk burung langka elang Jawa.

Pada jarak sekitar 5 km ke Timur setelah belokan yang menuju ke Kebun Raya Cibodas kita akan menemukan Cipanas yang memiliki beberapa sumber mata air panas yang dipercaya dapat mengobati penyakit kulit. Di Cipanas juga terdapat Istana Cipanas yang cantik dan menarik perhatian dengan kebun dan halamannya yang luas di pinggir jalan raya.

Istana ini dibangun pada tahun 1750 dan menjadi tempat peristirahatan yang sangat digemari Presiden Soekarno, namun presiden berikutnya Soeharto tampaknya tidak terlalu peduli dengan istana ini.

Sebagaimana istana Bogor, istana Cipanas ini juga tidak selalu terbuka untuk menerima masyarakat umum. Cipanas juga merupakan kawasan perisitirahatan yang populer yang menyediakan berbagai penginapan dan restoran.
 

Tasikmalaya

Sekitar 60 km di barat Garut, terdapat kota Tasikmalaya yang merupakan ibukota dari kabupaten dengan nama yang sama. Kota ini dikenal dengan barang-barang kerajinan tangan dari rotan. Daun pohon palem dan bambu digunakan sebagai bahan untuk membuat tikar, keranjang, asbak, topi anyaman, dan payung kertas.

Tasikmalaya, atau sering disingka dengan nama Tasik saja, juga dikenal karena kerajinan renda bordel dan sendal kayu (kelom geulis). Kota ini juga memiliki sebuah industri batik kecil. Bagi wisatawan, Tasikmalaya adalah kota transit, namun beberapa tempat di sekitar Tasik memiliki beberapa obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Jika tertarik untuk membeli barang-barang kerajinan dari rotan dengan harga relatif murah maka Desa Rajapolah, 12 km utara Tasikmalaya, merupakan pusat pembuatan barang kerajinan, disini wisatawan dapat membeli barang-barang dari rotan langsung kepada pembuatnya.

Obyek wisata Cipanas Galunggung merupakan kawasan wisata air panas yang  terletak di kaki Gunung Galunggung, sebuah gunung api yang pernah meletus secara dramatis pada tahun 1982. Cipanas Galunggung terletak 20 km Barat Laut Tasikmalaya. Dari taman rekreasi air panas Cipanas Galunggung ini wisatawan dapat meneruskan perjalanan mengikuti jalan kecil ke sebuah air terjun kecil dan terus ke kawah Gunung Galunggung sejauh 3 km.
 
Situ Lengkong yang terletak sekitar 40 km Utara Tasikmalaya, 500 meter dari Desa Panjalu, adalah sebuah danau yang tenang dan damai dan ditengahnya terdapat sebuah pulau kecil yang ditutupi pepohonan.

Danau ini sebenarnya adalah danau buatan yang terbentuk ketika dahulu penguasa Panjalu yang beragama Hindu membuat bendungan untuk menahan air keluar dari lembah yang berada di tempat ini. Di danau ini pengunjung dapat menyewa perahu untuk berkeliling mendekati pulau ditengahnya.

Di jalan yang menuju ke Banjar dan Pangandaran, sekitar 16 km dari Ciamis terdapat kawasan penggalian arkeologis Karang Komulyan yaitu tempat dimana dulu Kerajaan Galuh pernah berjaya. Kerajaan Galuh adalah kerajaan Hindu pertama di Jawa.

Hanya terdapat sedikit sisa bangunan bersejarah disini yaitu berupa dinding-dinding batu dan fondasi bangunan yang antara lain menunjukkan tempat pemandian, tempat berdoa dan tempat penyimpanan barang.
 
Pantai Pangandaran
 adalah kawasan wisata pantai yang paling populer di Jawa, kepopuleran pantai Pangandaran ini ditunjang antara lain oleh panoramanya yang indah, pantainya yang lebar dan landai yang dihiasi dengan perahu nelayan berwarna-warni, masyarakatnya yang ramah, akomodasi yang lengkap dan murah, hidangan lautnya yang lezat, taman nasionalnya dan masih banyak lagi.
 
Bencana alam gelombang tsunami melanda pantai Pangandaran pada 17 Juli 2006, namun kesigapan aparat pemerintah dan swasta telah kembali menormalkan kegiatan wisata di pantai itu. Dalam waktu relatif singkat, Pangandaran telah kembali dikunjungi wisatawan.

Taman Nasional Pangandaran terletak di sebuah semenanjung yang dselimuti hutan, disini hidup beberapa jenis binatang antara lain kijang, monyet, burung enggang dan kera Jawa berlengan panjang. Kawasan ini memiliki beberapa teluk dengan pantai yang ditumbuhi pepohonan. Taman ini terdiri atas dua bagian yaitu taman rekreasi dan kawasan hutan.

Sehubungan dengan kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan hutan maka kunjungaan ke hutan sangat dibatasi. wisatawan hanya diperbolehkan berada di kawasan taman rekreasi saja.

Dari Pangandaran menyusuri panrai ke Barat mcnuju Cikembulan dan seterusnya dapat ditemui beberapa obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi dan yang paling terkenal adalah Green Canyon dengan gua stalaktitnya yang terletak di muara Sungai Cijulang.
 
Obyek wisata yang paling populer di sekitar kawasan Pangandaran adalah Green Canyon dengan nama aslinya Cujang Taneuh.Hampir semaua agen wisata di Pangandaran memiliki paket wisata mengunjungi Green Canyon termasuk mengunjungi beberapa obyek wisata lainnya yang terdapat di sepanjang jalan menuju Green Canyon.

Di Green Canyon wisatawan dapat berenang menikmati kejernihan air dan panorama sekeliling yang indah. Kawasan wisata Green Canyon sangat populer dan selalu ramai dikunjungi orang, sebaiknya anda datang kesini pagi-Pagi sekali agar tidak berdesak-desakan dengan pengunjung lainnya.

Sekitar 4 km ke arah Barat dari Pangandaran terdapat Cikembulan yang pusat pembuatan krupuk dan wayang golek.  Disini terdapat beberapa penginapan, dan wisatawan dapat berkunjung ke industri setempat untuk menyaksikan proses pembuatan krupuk atau wayang golek.

Dalam jarak 7 km dari Karang Tirta ke Barat, 1 km dari jalan raya, Anda akan menemui taman rekreasi Baru Hiu yang terletak diatas sebuah bukit dengan pemandangan lepas ke sepanjang garis pantai yang berada dibawahnya.

Terus ke barat hingga ke Parigi dan berbelok ke kanan ke dekat Cigugur terdapat obyek wisata Gunung Tilu dengan pemandangan yang cukup indah. Di dekat lokasi ini terdapat Sungai Citumang yang dapat dicapai melalui Karang Benda dengan jalan yang kurang bagus. Di sungai Citumang ini terdapat sebuah bendungan (dam) kecil dimana pengunjung dapat berjalan ke suatu lembah yang cantik yang dinamakan Green Canyon II.

Sekitar 32 km dari Pangandaran ke Barat terdapat obyek wisata Batu Karas yang merupakan desa nelayan dengan pantai yang terlindung oleh semacam tanjung.

Pantai Batu Karas
 ini memiliki ombak yang bagus untuk olah raga selancar dan merupakan salah satu tempat terbaik unluk berselancar di sepanjang pantai selatan Jawa. Batu Karas dapat dicapai dari Pangandaran dengan menumpang bus ke Cijulang dan kemudian dilanjutkan dengan naik ojek ke lokasi pantai.

Lebih jauh ke Barat, menyusuri pantai, Anda akan tiba di Desa Cipatujab dengan pantainya yang lebar namun berbahaya untuk berenang, disini terdapat sejumlah hotel murah.

Sekitar 5 km sebelum Desa Cipatujah terdapat sebuah pos PHPA yang bertanggung jawab terhadap kelestarian kura-kura hijau yang sedang bertelur di Pantai Sindangkerta. Pengunjung dapat langsung melihat kura-kura yang sedang bertelur dengan meminta ijin kepada petugas di pos PHPA yang ada disini.

Kembali ke Pantai Pangandaran dan berjalan terus ke Timur Anda akan menemui sebuah Taman Rekreasi Karang Nini yang berlokasi di sebuah bukit yang cukup tinggi. Dari ketinggian bukit ini Anda akan dapat memandang ke arah pantai dengan ombak yang memecah.
 
Untuk mencapai obyek wisata ini wisatawan dapat menumpang bus ke jurusan Kalipucang dan berhenti di belokan menuju Karang Nini, yang terletak 9 km dari pangandaran ke Timur, dan kemudian Anda berjalan ke arah taman rekreasi.

Sukabumi

Sukabumi adalah kota perdagangan yang tengah berkembang dengan lokasi berada di kaki dua gunung yaitu Gunung Pangrango danGunung Gede. Dari Sukabumi, wisatawan dapat berkunjung ke Pelabuhanratu atau ke kawasan resor pegunungan di Salabintana.

Salabintana terletak 7 km di utara Sukabumi, memiliki suasana yang jauh lebih tenang. Lokasi wisata utama Salabintana dapat dicapai melalui kompleks Hotel Pariwisata Selabintana yang memiliki bukit cukup indah seluas 20 hektar. Disini pengunjung dapat beristirahat, berjalan-jalan atau berolahraga.

Di Salabintana wisatawan dapat mendaki lereng bukit menuju ke air terjun Sawer dan terus ke Gunung Gede. Selabintana memiliki fasilitas lapangan golf, kolam renang dan sejumlah hotel kelas menengah, secara umum kawasan ini merupakan tempat yang tenang untuk bersantai dan menghirup udara pegunungan.

Pelabuhan Ratu terletak sekitar 90 km di Selatan Bogor dan merupakan kawasan peristirahatan di tepi pantai yang cukup populer bagi orang Jakarta. Kota kecil ini terletak di pinggir teluk yang berbentuk tapal kuda dengan pantai berpasir hitam, kawasan ini memiliki panorama yang hijau karena memiliki pepohonan yang rimbun dan juga areal persawahan yang berada di dekat pantai.

Berenang di pantai Pelabuhan Ratu dapat dilakukan jika laut tenang, namun sebagaimana umumnya laut di Selatan Jawa, ombak di pantai ini cukup besar dan arus laut cukup kuat untuk menarik orang yang kurang bsrpengalaman berenang ke tengah laut.
 
Karang Hawu adalah pantai yang terletak 13 km di sebelah Barat Pelabuhanratu memiliki dan banyak gua yang terletak pada sebuah tebing yang tinggi menjulang.

Batu karang dan kolam air alami di sekitarnya terbentuk dari proses aliran lava yang mengalir hingga ke laut. Menurut legenda dari atas tebing batu di Karang Hawu inilah Nyai Loro Kidul melompat ke samudera untuk mendapatkan kembali kecantikannya yang hilang namun ia tidak pernah kembali.

Lebih jauh ke Barat dari Pelabuhan Ratu, 2 km setelah Cisolok, terdapat sumber mata Air Panas Cisolok. Air mendidih memancar dari sumber mata air yang mengalir menuju ke sungai dan wisatawan dapat berendam di aliran air dimana air panas dan air sungai yang dingin bertemu.

Tempat ini memiliki pemandangan yang indah dan wisatawan dapat berjalan beberapa kilometer ke hulu melalui hutan rimbun menuju ke sebuah air terjun. Pada saat liburan akhir pekan tempat ini ramai dengan pengunjung dan juga warung-warung.

Gua Lalay
 letaknya sekitar 4 km dari Pelabuhanratu ke arah Timur Laut dan saat matahari tenggelam ribuan kelelawar kecil berhamburan keluar dari gua menuju ke gelapan malam untuk mencari makan.
 

Garut

Kota Garut yang terletak sekitar 63 km di Tenggara Bandung merupakan daerah dataran tinggi yang dikelilingi sejumlah puncak gunung yang sebagian besar adalah gunung vulkanis, hal ini membuat daerah Garut menjadi kawasan pertanian yang subur. Garut merupakan pusat penghasil sayur-mayur, jeruk, teh dan tembakau.

Obyek wisata yang paling terkenal di sekitar Garut adalah kawasan peristirahatan Cipanas yang terletak 6 km Barat Laut kota Garut di kaki Gunung Guntur. Kawasan wisata yang relatif kecil ini memiliki sumber mata air panas yang disalurkan ke kolam-kolam dan pemandian yang terdapat di berbagai penginapan di Cipanas,

Tempat ini dapat dijadikan pangkalan (base) sebelum menjelajahi beberapa obyek wisata lain di sekitarnya. Sekitar 3 km dari Cipanas, melalui jalan yang mendaki ke arah puncak Gunung Guntur, terdapat air terjun Curug Citiis.

Dari lokasi air terjun ini wisatawan dapat melanjutkan pendakian selama 4 jam ke puncak Gunung Guntur. Sebaiknya pendakian dimulai sekitar jam 5 pagi untuk mendapatkan pandangan yang jelas dari ketinggian puncak gunung.
 
Candi Cangkuang terletak sekitar 10 km di Utara Garut di dekat Leles yang berasal dari abad ke-8 dan merupakan salah satu dari sedikit candi peninggalan Hindu yang terdapat di Jawa Barat. Candi yang terletak di tengah danau Situ Cangkuang ini memiliki suasana yang damai dengan panorama yang cukup menarik.

Disamping Candi Cangkuang terdapat makam Embah Dalem Arif Muhammad, seorang penyebar agama Islam di daerah ini. Arif Muhammad dan kawan-kawan berasal dari kerajaan Mataram di Jawa Timur. Mereka datang untuk menyerang tentara VOC di Batavia sambil menyebarkan Agama Islam di Desa Cangkuang khususnya dan Kabupaten Garut umumnya.
 
Gunung Papandayan
 dengan tinggi 2.662 meter ini terletak sekitar 28 km Barat Daya Garut, gunung ini merupakan salah satu gunung yang masih aktif di Jawa Barat. Kawah Papandayan yang berwarna kuning dan mengeluarkan gelembung terletak lebih rendah dari puncak gunung. Puncak ini dapat terlihat dari kota Garut pada pagi hari yang cerah.
 
Untuk mencapai Gunung Papandayan dengan kendaraan umum wisatawan dapat menumpang minibus dari Garut ke jurusan Cikajang dan kemudian turun di belokan di dekat Cisurupan yang menuju ke Gunung Papandayan. Dari tempat parkir wisatawan harus berjalan kaki mendaki selama setengah jam menuju ke kawah yang terdiri dari kolam lumpur yang mengeluarkan gelembung, lubang-lubang yang mengeluarkan uap panas dan kawasan belerang.

Di sebelah Timur Garut terdapat Gunung Telagabodas (2.201 m) yang memiliki kawah berwarna hijau terang dan mengeluarkan gelembung. Untuk mencapai tempat ini dengan kendaraan umum wisatawan dapat menumpang angkot ke Wanaraja dilanjutkan dengan angkot ke tempat parkir dan kemudian berjalan kaki ke kawah.

Di sebelah Barat Laut Kota Garut terdapat dua kawah gunung api yang dapat dikunjungi yaitu Kawah Darajat (26 km dari Garut) danKawah Kamojang (23 km dari Garut) yang merupakan kawasan pembangkit tenaga panas bumi (geothermal).

Kawah Kamojang adalah kawah gunung berapi yang dikelilingi hutan pegunungan dengan pemandangan alam yang indah. Untuk menuju ke obyek wisata ini dari Kota Garut, Anda dapat mengambil arah yang menuju Samarang atau Paseh dengan kondisi jalan yang cukup baik untuk dilalui kendaraan.

Jika ingin merasakan kehidupan di kampung Sunda yang sebenarnya maka dapat mengunjungi Kampung Naga. Diantara Garut dan Tasikmalaya terdapat Kampung Naga yaitu sebuah desa tradisional Sunda yang masih murni dengan bangunan rumah penduduk bergaya Sunda asli. Tradisi lama berusia ratusan tahun yang diwariskan secara turun temurun masih tetap dipertahankan di desa yang memiliki panorama yang sangat cantik ini.

Untuk mencapai tempat ini wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum dari Garut menuju Tasikmalaya dan berhenti di Neglasari, 26 km dari Garut. Kecantikan desa ini telah mengundang banyak wisatawan manca negara untuk datang ke tempat ini, namun demikian kedatangan wisatawan tersebut tetap tidak mengurangi kecantikan dan kemurnian budaya di sini. Pengunjung yang datang harus ditemani seorang pemandu.

Cirebon

Kota Cirebon terletak di dekat perbatasan dengan Jawa Tengah dan memiliki beberapa obyek wisata yang menarik untuk dilihat khususnya yang berkaitan dengan wisata budaya.

Cirebon adalah kota pelabuhan terpenting di pantai utara Jawa setetah Jakarta dan Semarang, kota ini juga dikenal sebagai kota penghasil ikan dengan hidangan lautnya yang lezat. Cirebon merupakan kota multi etnis yang menggabungkan unsur budaya Sunda dan Jawa menjadi satu dan kemudian bercampur lagi dengan unsur budaya Cina.

Di kota ini terdapat kraton yang memiliki arsitektur yang merupakan gabungan dari berbagai elemen kebudayaan termasuk Islam dan unsur-unsur arsitektur Belanda. Walaupun tidak sebesar kraton Yogyakarta, namun Kraton Cirebon sangat menarik dan sangat berharga untuk dikunjungi.

Kesultanan Cirebon didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada awal abad ke 16 dan berkembang sebagai salah satu kesultanan yang disegani di Jawa. Membicarakan sejarah Cirebon tidak mungkin terlepas dari perjalanan hidup Sunan Gunungjati.

Namun pada tahun 1667, Kesultanan Cirebon pecah menjadi tiga bagian yaitu: Kasepuhan yang dipimpin Pangeran Martawijaya yang diberi gelar Sultan Raja Syamsudin; Kanoman oleh Pangeran Kertawijaya bergelar Sultan Moh. Badridin dan Kacirebonan oleh Pangeran Wangsakerta dengan sebutan Panemban Tohpati.

Saat ini di wilayah Cirebon terdapat empat tempat yang dianggap keramat yaitu Makam Sunan Gunung Jati (8 Km diluar kota Cirebon), Kraton Kasepuhan, Kraton Kanoman dan Masjid Agung Cipta Rasa. Cirebon telah lama dikenal sebagai pusat penghasil kain batik, dan daerah ini juga terkenal dengan kesenian tari topeng dan musik tarling yang menggabungkan suara gitar, suling dan suara manusia dalam perpaduan yang harmonis.

Sejak abad ke-17 kerajaan Cirebon dibagi atas tiga kekuasaan yaitu Sultan Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan. Namun pusat kegiatan politik, sosial dan budaya terpusat di Kraton Kasepuhan. Kraton ini dibangun pada tahun 1527 yang merupakan istana tertua dan yang paling terjaga keasliannya di Cirebon.

Kraton yang terletak di ujung Selatan Jl. Lemah Wungkuk ini memiliki gaya arsitektur perpaduan antara Sunda, Jawa, Islam, Cina dan Belanda. Kraton ini merupakan tempat tinggal dari Sultan Kasepuhan, namun sebagian besar bangunan kraton ini dapat dikunjungi oleh wisatawan. Di dalam kraton terdapat sebuah paviliun yang dindingnya dihias dengan ubin Delft berwarna putih dan biru, lantai dari marmer serta beberapa lampu antik dari Perancis tergantung di langit-langit.

Kraton ini memiliki museum dengan koleksi antara lain wayang golek, keris, meriam, mebel, berbagai senjata buatan Portugis dan kostum kerajaan. Koleksi museum yang paling mengesankan adalah Kereta Singa Barong.
 
Kereta ini adalah sebuah kereta perang kerajaan peninggalan abad ke 17 yang memiliki bentuk mewakili beberapa unsur kebudayaan yang ada di Cirebon. Kereta yang ditarik oleh kerbau putih ini memiliki belalai yang menyerupai gajah (Hindu), badan dan kepala menyerupai naga (Cina) dan sayap (Islam).

Bangunan Masjid Agung Sang Ciptarasa merupakan satu kesatuan dan satu komplek dengan bangunan Kraton Kasepuhan Cirebon. Masjid Agung yang terletak di depan Kraton Kesepuhan atau di sebelah barat alun-alun kraton ini merupakan salah satu masjid tertua di Jawa. Masjid yang memiliki atap bertingkat-tingkat ini memiliki bentuk yang hampir sama dengan Masjid Agung Banten.

Masjid Agung Cirebon yang asli dibangun pada tahun 1480 atas prakarsa permaisuri kesultanan Cirebon Nyi Ratu Pakungwati dengan dibantu oleh wali Sanga dan beberapa tenaga ahli yang dikirim oleh Sultan Demak, Raden Patah.

Dalam pembangunan masjid ini Sunan Kalijaga mendapat penghormatan untuk mendirikan sokoguru yaitu kepingan-kepingan kayu yang disusun menjadi tiang yang disebut sakatal. Pada tahun 1549 terbakar. Ditempat yang sama kemudian dibangun Masjid Agung yang baru yaitu Masjid Agung Kraton yang sekarang ini.

Tidak jauh dari Kraton Kesepuhan terdapat sebuah kraton lain bernama Kraton Kanoman yang dibangun pada tahun 1588 oleh Sultan Badaruddin yang memisahkan diri dari kesultanan utama Cirebon karena berbeda pendapat dengan dua saudaranya mengenai siapa yang berhak menjadi ahli waris Kesultanan Cirebon.

Sebagaimana umumnya kraton di Jawa, bangunan Kraton Kanoman seluruhnya menghadap ke utara. Di luar bangunan kraton terdapat sebuah bangunan bergaya Bali yang disebut dengan Balai Manguntur yang terbuat dari batu bata merah di dekat bangunan ini ada sebuah pohon beringin besar.

Fungsi bangunan ini adalah sebagai tempat kedudukan sultan apabila menghadiri upacara seperti apel besar prajurit atau menyaksikan pemukulan perdana gamelan Sekaten pada tanggal 8 Maulid dan lain-lain. Ada juga masyarakat yang mengatakan bahwa Balai Manguntur diartikan sebagai balai mangun tutur yang artinya tempat sultan berpidato atau berbicara kepada masyarakat tentang hukum agama dan lain-lain.

Kecirebonan walaupun disebut sebagai kraton namun bangunannya memiliki bentuk seperti rumah biasa yang menjadi tempat tinggal anggota kerajaan yang ada saat ini yang merupakan keturunan dari Raja yang memisahkan diri dari Sultan Kesepuhan ke-10.
  
Rumah yang dibangun pada tahun 1839 ini memiliki arsitektur kolonial yang bagus serta sejumlah koleksi antara lain pedang, dokumen dan benda-benda peninggalan kerajaan lainnya.

Gua Sunyarigi merupakan komplek bangunan yang menempati areal seluas 1,5 hektar yang dulunya merupakan tempat peristirahatan, tempat menyepi, bertapa dan sekaligus berfungsi pula sebagai tempat rekreasi Sultan Kasepuhan dan kerabatnya.

Semua ruangan yang ada di dalam komplek ini dibentuk menyerupai gua. Bangunan ini merupakan kompleks gua-gua buatan yang dihubungkan oleh lorong atau jalan-jalan setapak yang berliku indah.

Bangunan ini didirikan pada awal abad ke-18 oleh kerajaan Islam Kasepuhan Cirebon pada masa pemerintahan Pangeran Aria Cirebon (1697-1768) dan hingga kini sisa-sisa keindahannya masih terlihat sebagai maha karya arsitektur tempo dulu.

Pesta keramaian atau Grebeg Maulud diadakan setiap tahunnya di Cirebon. Acara yang meriah namun sakral ini diadakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabi'ul Awal. Dalam menyambut Grebeg Maulud.

Pada saat yang bersamaan, di Museum Cirebon juga dipamerkan barang-barang antik peninggalan Kesultanan Cirebon, termasuk diantaranya kereta kencana Paksi Naga Liman, senjata-senjata tempo dulu dan pusaka kerajaan lainnya.

Makam Sunan Gunung Jati
 adalah salah satu makam yang paling dihormati dan yang paling banyak dikunjungi orang di pulau Jawa bahkan mungkin di Indonesia. Makam yang dianggap keramat ini terletak di Gunung Sembung yang terletak sekitar 5 km di Barat Laut Cirebon.

Kompleks makam ini telah menjadi tempat wisata ziarah yang menarik untuk dikunjungi karena Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatutlah adalah raja Cirebon yang menjadi salah satu penyebar Islam pertama di Jawa (wali songo) yang wafat pada tahun 1570.
 
Sekitar 23 km di sebelah Selatan Cirebon terdapat lokasi peristirahatan bernama Linggarjati yang berada di kaki Gunung Ciremai (3.078 m). Linggarjati memang bukan lokasi wisata pegunungan yang utama di Jawa, tetapi tempat ini memiliki beberapa buah hotel kelas menengah dan merupakan tempat beristirahat atau resor yang cukup menyenangkan dengan udara yang sejuk, tempat yang bagus untuk menghindar dari udara Cirebon yang panas.

Linggarjati masuk dalam catatan sejarah Indonesia ketika pada tahun 1946 tempat ini dipilih menjadi tempat perundingan antara pemerintah Republik Indonesia dengan penguasa Belanda yang hendak kembali menjajah Indonesia.
 
Pertemuan diadakan di sebuah hotel di kaki gunung Ciremai dan Kesepakatan Linggarjati ditandatangani, namun kesepatan itu terabaikan menyusul semakin meluasnya perjuangan menuntut kemerdekaan oleh bangsa Indonesia. Hotel tempat pertemuan itu sekarang menjadi museum yang bernama Gedung Naksa.

Taman Purbakala Cipari atau Situs Cipari terletak di wilayah Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Tempat ini adalah kawasan peninggalan manusia purba yang hidup pada masa 500 hingga 1.000 tahun sebelum masehi.

Kabupaten Kuningan yang terletak di sebelah Timur Gunung Ciremai memiliki banyak sisa peninggalan purbakala yang ditemukan pada hampir pada setiap kecamatan di wilayah ini. Salah satu jenis peninggalan yang bercorak budaya megalitik antara lain ditemukan di Cipari.

Bogor

Pada masa kolonial Belanda, Bogor yang terletak 60 km di Selatan Jakarta adalah salah satu daerah peristirahatan penting bagi para pejabat Belanda. Gubernur Jenderal Van Imhoff membuka kawasan perkebunan bernama Buitenzorg di Bogor pada tahun 1745 dan kemudian Bogor berkembang menjadi daerah peristirahatan yang disukai banyak pejabat Belanda.

Bogor yang terletak pada ketinggian 290 meter dari permukaan laut memang memiliki udara yang sedikit lebih teduh dari Jakarta, selain itu pada musim hujan Bogor merupakan salah satu kota yang paling basah di Indonesia dengan tingkat curah hujan tertinggi di Jawa yang membuat kota ini dijuluki sebagai 'kota hujan'.
 
Kebun Raya Bogor adalah Kebun yang sangat luas terletak di tengah kota Bogor yang berada di atas lahan 87 hektar. Pada akhir pekan atau hari libur kawasan kebun raya selalu ramai didatangi pengunjung dari berbagai daerah. Gubernur jenderal Raffles disebut-sebut orang yang pertama kali menggagas pembukaan kebun raya, namun seorang ahli botani dari Jerman Professor C.G.C Reinwardt adalah orang yang pertama kali mengubah halaman luas Istana Bogor menjadi kebun yang digunakan untuk meneliti tumbuh-tumbuhan yang kemudian menjadi Kebun Raya Bogor dan dibuka resmi untuk umum pada 18 Mei 1817.

Kebun Raya memiliki koleksi lebih dari 15.000 spesies pohon dan tanam-tanaman termasuk 400 macam pohon palem. Kebun ini juga dihiasi dengan kolam air dengan tanaman teratai dan sungai kecil. Rumah anggrek yang terdapat di kebun raya ini memiliki koleksi lebih dari 300 varietas tanaman anggrek.
 
Istana Bogor terletak di sebelah timur laut kebun raya dan dulu merupakan tempat tinggal resmi dari gubernur jenderal Belanda yang berkuasa dari tahun 1870 hingga 1942. Istana ini dulunya merupakan rumah peristirahatan yang dibangun pada tahun 1745 ketika Belanda pertama kali membuka daerah perkebunan disini, namun rumah itu hancur karena gempa bumi dan sebuah istana baru didirikan di tempat ini beberapa tahun kemudian yaitu pada tahun 1856.

Istana Bogor

Para petinggi dan anggota masyarakat elit Belanda sering berkunjung ke kebun raya. Pesta-pesta besar dan glamor sering diadakan di Istana Bogor. Halaman istana yang luas dijadikan tempat memelihara rusa yang akan segera dipotong dan menjadi hidangan eksklusif pada perjamuan yang diadakan di istana.

Hingga saat ini tradisi memelihara rusa di halaman istana tetap dipertahankan. Pada tahun 1950. status Istana Bogor berubah nienjad1 Istana Kepresidenan Rl, Istana Bogor menjadi tempat peristirahatan favorit Presiden Sukarno.
 
Sekitar 2,5 Km dari kebun raya ke arah Selatan di Jl. Batutulis terdapat sebuah batu bertulis yang dibuat untuk menghormati Raja Pajajaran, Sri Baduga Maharaja (1482-1521) yang konon memiliki kekuatan mistis yang besar. Batu ini diletakkan di sebuah bangunan yang berada didekat bekas rumah Presiden Sukarno.

Wisatawan juga dapat berkunjung ke bcngkel pembuatan instrumen musik gong di Jl. Pancasan 17 yang dikelola oleh Pak Sukarna, salah satu dari pembuat instrumen gong yang masih hidup. Gong adalah salah saru produk kerajinan alat musik traditional Sunda dan dapat dibuat sebagai hiasan.

Wayang golek dengan kualitas baik dapat ditemukan di bengkel kerja Pak Dase di Lebak Kantin, di sebelah Utara kebun raya. Tempat ini dapat dicapai melalui Jl. Sudirman melewati sebuah jembatan kecil menuju ke Wisma Karunia.

Kebun Wisata Pasirmukti merupakan kebun wisata agro yang ramah lingkungan dengan panorama hamparan sawah diantara kebun buah dan kolam ikan. Fasilitas yang terdapat di kebun tersebut meliputi pondok minahasa, taman anggrek, kolam pancing, kebun tabulampot, kebun buah, arena camping dan resto bakudapa.

Danau Lido letaknya sekitar 20 km di Selatan Bogor, di sebelah kiri jalan raya yang menuju ke Sukabumi. Dari Jakarta lokasi ini dapat dicapai dalam waktu satu setengah jam melalui jalan tol Jagorawi. Di lokasi ini terdapat Danau Lido yang dikelilingi perbukitan dengan panorama yang indah serta fasilitas hotel berbintang.

Batu Tulis Ciaruteun letaknya sekitar 12 km dari Bogor ke arah Barat Laut di dekat Desa Ciampea terdapat peninggalan sejarah Batu Tulis Ciaruteun yang merupakan batu berukuran besar.

Pada batu itu tertulis huruf Palawa kuno dan pahatan dua telapak kaki yang diperkirakan berasal dari abad ke lima. Tulisan itu berbunyi, "Ini tapak kaki seperti kaki Dewa Wisnu, penguasa dunia yang gagah berani Sang Purnawarman, Raja di Negeri Taruma".

Air Panas Ciseeng adalah tempat wisata yang menyajikan sarana untuk berendam air panas yang mengandung belerang dengan panorama bukit kapur menjulang diantara lahan persawahan dan dilengkapi dengan taman untuk bersantai. Penduduk setempat menyebut tempat wisata ini sebagai Gununp Kapur. Lokasi wisata ini berjarak lebih kurang 30 km dari Jakarta atau 10 Km dari kawasan Parung, Bogor.

Gua Gudawang berada di kawasan seluas kurang lebih 25 hektar dan terdapat belasan gua alam. Obyek wisata ini terdapat di Desa Argapura, Cigudeg. Saat ini tiga gua sudah bisa dinikmati pelancong yakni Gua Simenteng, Gua Sipahang (masing-masing panjangnya 30 meter) dan Gua Simasigu yang panjangnya sekitar 60 meter. Di dasar Gua Simenteng dan Sipahang terdapat aliran air.

Kawasan ini dapat dicapai dengan menempuh jalur jalan Semplak-Ciampea-Leuwiliang yang menuju menuju arah Jasinga dengan kondisi jalan yang cukup baik, namun selepas jalan antara Leuwiliang-Jasinga kendaraan mulai berguncang karena jalan berlobang sejauh kira-kira delapan kilometer melewati kebun karet dan hamparan bukit berbatu.
 
Di Kawasan pegunungan Halimun terdapat Taman Nasional Gunung Halimun yang merupakan kawasan pertumbuhan hutan hujan yang berada di kawasan Pegunungan Halimun (1.929 m), namun sebagian kawasan ini juga menjadi perkebunan teh yang dikelola oleh Perkebunan Teh Nirmala (Nirmala Tea Instate).

Di kawasan ini terdapat beberapa air terjun antara lain yang berada di dekat Cikidang dan juga yang berada di perkebunan Nirmala. Daya tarik utama tempat ini adalah kegiatan rafting dengan perahu karet menyusuri Sungai Citarik yang berada di ujung Tenggara taman. Pengunjung harus membawa kendaraan sendiri untuk mencapai tempat ini melalui Cibadak dan kemudian berbelok menuju Cikadang dan terus ke perkebunan teh Nirmala.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar